ads

Informasi Penting

Untuk membantu pengembangan website ini, Beberapa file yang ada di www.kerkuse.id berbayar seperti, AHSP 2022, Analisa SDA, Analisa Bangunan Gedung, dll, untuk harga silakan konfirmasi di email: 99brens@gmail.com atau hubungi saya melaui Whatsapp 081256600602 Mohon maaf atas keitidak nyamanan ini. Sedangkan file gratis akan saya bagikan setelah perbaikan link yang mengalami perubahan, paling lama satu bulan sejak ini disampaikan. Trims

Hidup seperti permainan ular tangga

Masih ingat dengan permainan ular tangga?? Mungkin smua orang pernah memainkan permainan ini, tp adakah makna yang bisa kita petik dan hikmah yg bs kita ambil dari permainan ini??
Mari kita pikirkan sejenak........

Saat itu saya sedang bermain berdua dengannya: Ya, Ular-Tangga. Setelah beberapa lama bermain dan bosan mulai merambati benak, saya meraih surat kabar dan mulai membaca-baca.
Keponakan saya itu, kemudian berkata, "Ayo jalan! Giliran Om. Kalo nggak jalan juga, Om bakal nggak naik-naik, di situ telus, dan mainnya nggak selesai-selesai."

Saya tersadar. Ular-Tangga, permainan semasa kita kanak-kanak, adalah contoh yang bagus tentang permainan nasib manusia. Ada petak-petak yang harus dilewati. Ada Tangga yang akan membawa kita naik ke petak yang lebih tinggi. Ada Ular yang akan membuat kita turun ke petak di bawahnya.

Kita hidup. Dan sedang bermain dengan banyak papan Ular-Tangga. Ada papan yang bernama kuliah. Ada papan yang bernama karir. Suka atau tidak dengan permainan yang sedang dijalaninya, setiap orang harus melangkah.
Atau ia terus saja ada di petak itu. Suka tak suka, setiap orang harus mengocok dan melempar dadunya. Dan sebatas itulah ikhtiar manusia: melempar dadu (dan memprediksi hasilnya dengan teori peluang). Hasil akhirnya, berapa jumlahan yang keluar, adalah mutlak kuasa Tuhan.

Apakah Ular yang akan kita temui, ataukah Tangga, Tuhan-lah yang mengatur. Dan disitulah nasib. Kuasa kita hanyalah sebatas melempar dadu. Malangnya, ada juga manusia yang enggan melempar dadu dan menyangka bahwa itulah nasibnya. Bahwa di situlah nasibnya, di petak itu. Mereka yang malang itu, terus saja ada di sana. Menerima keadaan sebagai Nasib, tanpa pernah melempar dadu. Mereka yang takut melempar dadu, takkan pernah beranjak ke mana-mana.

Mereka yang enggan melempar dadu, takkan pernah menyelesaikan permainannya. Setiap kali menemui Ular, lemparkan dadumu kembali. Optimislah bahwa di antara sekian lemparan, kau akan menemukan Tangga. Beda antara orang yang optimis dan pesimis bila keduanya sama-sama gagal, Si Pesimis menemukan kekecewaan dan Sang Optimis mendapatkan harapan.

Kegagalan mungkin adalah sesuatu yang sangat mengecewakan, tp yakinlah dlm diri kita, bhwa kita psti bs, ya kta bs!! kta bs mnggapai smua impian, smua kbrhasilan, jangan menyerah, karena sikap mnyerah lah yang sbenarnya membuat kita gagal.

Namun apabila kberhasilan sudah dapat kita raih janganlah kita mengangkat kepala kita terlalu tinggi, karena msih bnyak org-org di bwah kta yg perlu prtolongan, msih bnyak org-org yg tdk mmpu untuk di bantu..msih bnyak lg..gunakanlah hdupmu untuk kbaikan.

smoga ini bisa mnjadi pelajaran yang brhrga buat kalian smua, jgn hnya brpangku tngan dan mnunggu keajaiban, smuanya kmbali lagi kepada usaha dan kerja keras kita.

Good luck...

Sumber : cerita & motivasi (oleh hareem Musashi)

Subscribe to receive free email updates: