ads

Informasi Penting

Untuk membantu pengembangan website ini, Beberapa file yang ada di www.kerkuse.id berbayar seperti, AHSP 2022, Analisa SDA, Analisa Bangunan Gedung, dll, untuk harga silakan konfirmasi di email: 99brens@gmail.com atau hubungi saya melaui Whatsapp 081256600602 Mohon maaf atas keitidak nyamanan ini. Sedangkan file gratis akan saya bagikan setelah perbaikan link yang mengalami perubahan, paling lama satu bulan sejak ini disampaikan. Trims

Manfaat Dibangunnya Jalan Paralel Kalimantan

Manfaat utama dibangunnya Jalan Paralel Kalimantan adalah sebagai Sarana Pemersatu Bangsa, dan dapat menunjukkan wajah dan identitas diri Bangsa Idonesia sebenarnya kepada negara tetangga.
   
Peta Rencana Jalan Paralel Kalimantan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. 

Wilayah Kalimantan menjadi salah satu kawasan prioritas yang dikembangkan pemerintah untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2020 mendatang sebesar 5,4-6,1%. 
Maklum, sebaran penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh Jawa yang mencakup 58,29% dari total, kemudian disusul Sumatera 22,21%, Kalimantan 8,15%, Sulawesi 5,92%, Bali dan Nusa Tenggara 3,06%, Papua 1,85% dan Maluku 0,52%.

Ruas Jalan Nanga Badau Lanjak, Timbunan Pilihan, Foto Harsa Tete

Salah satu agenda pembangunan prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan adalah menuntaskan pekerjaan jalan paralel perbatasan yang dibangun sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan, di mulai dari Barat (Kalbar) sampai ke Timur (Kaltara)

Selama dua tahun terakhir, atau sejak 2015 hingga 2017, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raktar (PUPR) telah membangun, dan membuka jalan perbatasan Kalimantan.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tentang rencana pengembangan wilayah Kalimantan, seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Selasa (16/5/2017), pembangunan jalan paralel perbatasan Kalimantan membutuhkan dana sebesar Rp 3,02 triliun. 

Ruas Jalan Nanga Badau Lanjak, Pekerjaan LPB, Foto Harsa Tete

Dari total 849,76 kilometer (km) jalan paralel perbatasan di Kalbar, hingga akhir 2017 diproyeksikan ada sepanjang 742,4 km yang sudah dibuka jalurnya. Sehingga sisanya sekitar 107,3 km yang belum dibuka, ditarget sudah bisa dibuka 100% dan fungsional pada 2018 mendatang.

Adapun kondisi saat ini, jalan paralel perbatasan yang telah dilapisi tanah sudah mencapai 323,57 km, sementara 490,52 km sisanya baru berbentuk agregat atau berupa tanah dan batu. 
Sama seperti membangun jalan Trans Papua, pembangunan jalan paralel perbatasan ini melibatkan pihak TNI Angkatan Darat (AD) untuk bisa membuka jalan.

Ruas Jalan Nanga Badau Lanjak, Pekerjaan LPB, Foto Harsa Tete

Kementerian PUPR menargetkan dari 849,76 km jalan paralel perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat (Kalbar), sepanjang 359,25 km (42%) bakal teraspal pada tahun 2019, sementara sisanya 490,52 km lagi (58%) akan dilakukan pengaspalan secara bertahap.
Warga di daerah perbatasan sangat membutuhkan akses jalan supaya kegiatan ekonomi berjalan lancar. Adanya infrastruktur dasar seperti ini diyakini akan membuka potensi investasi untuk tumbuh, sehingga meningkatkan pendapatan daerah. (dna/dna)

Lingkup Jalan Paralel Kalimantan

Proyek pembangunan jalan paralel tersebut, melingkupi pekerjaan jalan paralel perbatasan Kalbar sepanjang 849,76 kilometer (km) yang terbagi dalam 12 koridor ruas. Koridor-koridor tersebut yaitu Temajuk-Aruk (90 km), Aruk-Seluas (78 km), Seluas-Entikong (84 km), Entikong-Rasau (99 km), Rasau-Sepulau-Sintang (99 km), Sintang-Nanga Badau (43 km). Kemudian Nanga Badau-Lanjak (46 km), Lanjak–Mataso (26 kilometer), Mataso-Tanjung Kerja (56 km), Tanjung Kerja-Putussibau (37,84 km), Putussibau-Nanga Era (37 km), Nanga Era-Batas Kalimantan Timur (158 km).

Manfaat dibangunnya Jalan Paralel :

  1. Sebagai sarana pemersatu bangsa, dengan dibangunnya jalan paralel perbatasan kalimantan,ada konektivitas antar kampung, kecamatan, kabupaten dan antara provinsi di perbatasan kalimantan
  2. Membuat wilayah atau Beranda terdepat lebih berkembang, sehingga dapat menunjukkan wajah dan identitas diri Bangsa Idonesia sebenarnya kepada negara tetangga.
  3. Bagi Masyarakat perbatasan, jalan paralel yang menghubungkan wilayah di sisi Timur, Tengah dan Barat yang selama ini terputus-putus. dapat menggerakkan arus pergerakan barang dan jasa, yang dulunya menggunakan jalur sungai dan udara kini bisa dilakukan melalui jalur darat yang biayanya lebih murah.
  4. Sebagai sarana dan garda terdepan menjaga kedaulatan bangsa, dibangunnya jalan paralel memudahkan pengawasan terhadap patok-patok perbatasan antar kedua negara
  5. Menciptakan pusat kawasan ekonomi baru, Tentunya guna menggerakkan ekonomi daerah pinggiran di Pulau Kalimantan

Perkebangan Pembangunan Jalan Paralel Kalimantan :

Progres pembangunan jalan paralel perbatasan Kalimantan dari Temajuk -  Batas Kalimantan Timur (Kaltim) dengan total panjang 849,76 km, pada akhir 2016 telah tembus dengan kondisi aspal sepanjang 289,3 km, tembus dengan kondisi agregat perkerasan tanah sepanjang 371,85 km dan sisanya 188,61 km belum tersambung.  

Subscribe to receive free email updates: